15 November 2008

Konspirasi Penyebaran Virus AIDS

Pada dasarnya tatanan dan sistem dunia digerakan oleh beberapa kelompok masyarakat dengan tujuan mengatur sebuah tatanandunia yang baru di bawah satu sistem. Kelompok-kelompok masyarakat tersebut memiliki akses dan kekuatan dalam mengatur sistem dunia sesuai dengan keinginan mereka sendiri yang terencana dan visioner dengan teknik-teknik yang mungkin selama ini tanpa kita sadari. Tanpa sadar kita menjadi korban dari permainan kelompok-kelompok masyarakat tersebut.
Bukannya paranoid dan skeptis dalam menyongsong masa depan peradaban dunia sehingga mengambil prasangka terhadap kelompok-kelompok tersebut, namun biar bagaimanapun dalam diri tiap individu memiliki naluri untuk menguasai dan mengatur, selama pola pikir kita hanya sebatas lingkungan kecil sekitar kita maka kita tanpa sadar akan dijadikan objek dari arus globalisasi yang melanda.

Kelopok masyarakat yang mengatur percaturan peradaban dan tatanan global telah ada sejak lama dan sampai sekarang masih tetap eksis dengan visi nya masing-masing, kelompok-kelompok tersebut antara lain Freemansory,Iluminati, Skull & The Bones dan lain sebagainya memiliki sinergi dan saling melengkapi.

Salah satu kelompok yang selama ini mungkin kurang terdengar ada Club Roma, berikut ini ada beberap penjabaran tentang kelompok ini dengan sepak terjangnya dalam menyusun tatanan dunia yang baru yang di dapat dari buku
"Secret Societies
21 Organisasi Perusak Dunia" Karangan Michael Bradley yang diharapkan bisa dijadikan acuan agar kita sadar bahwa secara sistematis dan terencana kita di bawa menuju sebuah tatanan dunia baru dengan cara-cara yang keji dan biadab oleh kelompok-kelompok tersebut................


Club Roma

Aurelio Pecci Dialah industriawan Italia pendiri Klub Roma pada tahun 1968.Klub Roma adalah salah satu organisasi rahasia terbesar di dunia.Keberadaannya memunculkan banyak kegelisahan. Ada yang menyebut Klub Roma sebagai kanal pengalir isu global berbasis di Hamburg.Ada yang menyebutnya komplotan elit rahasia yang sangat ambisius menguasai dunia.Mereka selalu berinovasi memanipulasi politik serta perekonomian internasional.Untuk menjalankan misi, mereka bertameng ''kerja sama" yang didukung oleh kalangan elit penguasa dunia,Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Di situs internet (www.clubofrome), Klub Roma me-maparkan misi katalisator global dan independen. Slogannya adalah memajukan dunia.Mereka laksanakan rencana .setelah menyusunnya dengan cermat. Kecuali anggota elit pecatur politik tingkat internasional yang berada dibalik layar, nama-nama dan alamat ratusan anggotanya terrpajang di situs Klub Roma. Seluruh rincian hasil rapat-rapat yang telah dilakukandan bermacam hasil riset juga bisa disaksikan di situ.

Mereka bernafsu menebar masalah paling rumit dan krusial bagi umat manusia. Jebakan mereka adalah tawaran penyelesaian masalah masyarakatdi seluruh dunia (Negara-negara berkembang) yang tertatih-tatih akibat tarikan arus globalisasi. Seolah mereka satu-satunya pemilik risethingga mematenkan solusi alternatif masa depan yang wajib ditaati masyarakat dunia. Sejak awal, mereka menjala para pemimpin dunia yangmenentukan kebijakan umum rakyatnya masing-masing. Bahkan seringkali dengan para pemimpin itu mereka berkolaborasi membuat skenarioagar dunia diguncang "badai masalah". Setelah masyarakat terjebak kepanikan, baru kemudian mereka menyodorkan solusinya.

Tahun 1972, Klub Roma menerbitkan buku berjudul The Limits to Growth. Buku ini memaparkan hasil riset bahwa sumber daya alam di bumi inisemakin menipis. Perkara ini kemudian mereka asumsikan sebagai akibat negatif dari pesatnya pertumbuhan penduduk dunia. Buku ini best-seller dalam waktu sekejap dan telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa serta terjual lebih dari 30 juta copy.Publikasi buku Klub Roma itu memastikan perdebatan serius para pakar teori konspirasi. Apa yang terjadi? Celaka: Pakar-pakar itu menegaskan bahwa Klub Roma nyata mencipta "senjata" pemusnah massal. Penegasan ini tidak asing. Sudan menjadi rahasia umum. Mereka menyebar virus AIDS. Pendapat ini dikuatkan oleh beberapa sumber informasi bahwa AIDS adalah virus buatan manusia yang sengaja dikembangbiakkan oleh Klub Roma melalui para penguasa elit dunia, yaitu CIA dan jaringan Bilderbergers.

Sasaran pemusnahan penduduk melalui AIDS ini adalah kelompok masyarakat yang dianggap "tidak layak hidup" hingga harus dilenyapkan.Termasuk di antaranya ras kulit hitam, kaum Hispanik dan kaum homoseksual. William Cooper menyebutkan bahwa sejumlah penduduk terbunuh pada 5 November 2001 atas dasar penegakan hukum. Proyek pengembangbiakan AIDS diberi nama MK-NAOMI. Benua Afrika terinfeksi virus AIDS melalui vaksin cacar tahun 1977, penduduk Amerika Serikat terinfeksi tahun 1978 melalui vaksin Hepatitis B di Pusat Kontrol Penyakit dan Bank Darah New York." lihat www.thewatcherfiles.com/cooper/aids.htm

Pemusnahan penduduk secara massal itu bukan tra-gedi kemanusiaan yang pertama kali mereka lakukan dengan dalih mengendalikan jumlah penduduk dunia. Tahun 1948, George W. McKennan dari Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan Foreign Policy Statement—21 FPS—21 [Surat Pernyataan Kebijakan Luar Negeri 21]). Isi pernyataan itu menekankan pentingnya AS menyusun rencana pengurangan jumlah penduduk dunia yang membengkak. Tanggal 16 Maret 1970, Presiden Richard Nixon diduga kuat menandatangani undang-undang PL91-213. Surat itu adalah pengesahan untuk "stabilisasi" penduduk Gurun Sahara, Afrika. Dengankatalain mengesahkan pemusnahan penduduk di sana. Untuk misi itu dia menunjuk John D. Rockefeller III sebagai "pelaksana proyek" biadab ini.

Demikian juga proyek MK-NAOMI. Program riset ini bukan yang pertama kali dirancang CIA untuk mem-produksi dan menguji-coba obat-obatan dan senjata biologis. Tahun 1953, proyek 10 tahunan yang disebut MK-ULTRA, para ahli psikologi dan perilaku melaksanakan program yang bertujuan mengarahkan pikiran dan budaya manusia. Setelah dinyatakan berhasil, proyek tersebut dilanjutkan dengan misi MK-SEARCH dan MK-OFTEN.

Sebagai program lanjutan, tahun 1960, Dr. Robert MacMahan dari Departemen Pertahanan AS meminta $10 juta kepada Kongres AS sebagai dana awal untuk pengembangan senjata biologis yang merusak sistem pertahanan tubuh manusia. Tujuan mereka agar orang-orang yang "dikehendaki mati" perlahan, mejalani hidup dengan kehilangan daya tahan tubuh alaminya. Proyek ini dijalankan selama kurun waktu sekitar 5-10 tahun. Permintaan ini dikabulkan oleh penyandang dana proyek. Mereka mendapat kucuran dana pada tahun 1970 di bawah H.R. 15090. Dana tersebut dialirkan untuk melicinkan proyek MK-NAOMI tersebut.

Cara yang mereka lakukan sangat rapi dan super canggih. Nyaris tak diketahui bahwa petaka yang timbul di tengah masyarakat adalah hasil dari desain mereka. MK-NAOMI menggunakan teknik-teknik biologi sub-molekuler sebagai penghasil virus penghancur kekebalan tubuh manusia semisal retro virus AIDS. Bersama dengan itu, CIA meriset dan menebar senjata biologis "pemusnah etnis" yang mampu bekerja sendiri untuk memilih calon korbannya. Setelah ditentukan sasarannya, saat ditebarkan, senjata biologis ini mampu mandiri mengidentifikasi suatu etnis yang menjadi target sasaran berdasarkan genetika dan variasi DNA-nya. Eksperimen-eksperimen untuk menguji senjata biologis itu dilakukan oleh Divisi Operasi Khusus AS di Fort Detrick, Maryland, Amerika Serikat.

Bukti penting yang ditemukan orang-orang yang meneliti bahwa AIDS adalah virus yang sengaja diciptakan idalah berkas catatan hasil penelitian; Progress Report AIDS :ihun 1971. Indikasi ini mengabarkan langkah terkoordinir melalui lebih dari 20.000 dokumen paper saintink dan renelitian yang dilakukan selama 15 tahun oleh Program federal untuk mengembangbiakkan virus yang identik lengan epidemologi AIDS.

Dokumentasi yang dipublikasikan oleh Freedom of nation Act (Arus Informasi Terbuka) menunjukkan fakta-fakta biadab bahwa masyarakat yang "tidak dikehendaki" hidup dijadikan "kelinci percobaan" oleh Amerika Serikat selama lebih dari 70 tahun. Tahun 1930-an, serdadu-serdadu Amerika Serikat dan rosien-pasien di rumah sakit sipil dijadikan kelinci percobaan untuk serangkaian program yang membutuhkan eksperimen itu. Masih di tahun 1930-an, Studi Siphilis tuskegee mendapati 200 orang kulit hitam mengidap penyakit siphilis dibiarkan semarak tanpa pernah diberitahu efek renyakit itu dan tidak mendapat pengobatan. Akibatnya dengan cepat penyakit itu mewabah dalam waktu yang lama.

Komisi Senat Ameika Serikat melakukan investigasi setelah praktek-praktek MK-ULTRA mereka laksanakan. Kesimpulan Komisi Senat AS adalah: Sejak dimulai pada awal tahun 1950-an hingga diberhentikan pada tahun 1963, pelaksanaan program LSD yang dilakukan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui orang-orang yang tanpa sadar hingga hanya bisa menerima dirinya dijadikan obyek penelitian, menunjukkan bahwa kepemimpinan CIA gagal dan hanya efektif membimbing para agen CIA. Kemudian diketahui bahwa uji coba tersebut berbahaya, yaitu mempermainkan dan mengabaikan nyawa manusia yang dijadikan "kelinci percobaan" tersebut. Meski melanggar hukum Amerika Serikat, uji coba tersebut tetap berlanjut. Contoh sebagian kecil orang-orang yang dijadikan kelinci percobaan adalah para pelaku Perang Teluk. Para tentara AS yang diberangkatkan ke medan perang diberi minuman cocktail bercampur obat. Mereka menjadi eksperimen. Obat ini menyebabkan ribuan tentara
menderita sindrom Perang Teluk. Tanggal 3 Oktober 1995, Presiden AS, Bill Clinton akhirnya mengakui bahwa eksperimen radiasi pernah dilakukan Amerika Serikat, karena itu pemerintah AS memberi kompensasi kepada para korban eksperimen tersebut.

Perkembangan AIDS di Barat masih bisa dikendalikan. Tapi tidak demikian dengan Benua Afrika. Fakta me-nunjukkan virus ganas ini mewabah dan berkembang resat melintasi Benua Afrika. Seorang pengurus Klub Roma berapologi bahwa buku The Limits to Growth dipahami keliru sebagai sebuah dokumen curang dengan menggunakan rekayasa analisa komputer menyesatkan. Setelah kebusukannya diketahui, dia berkilah bahwa jutaan umat manusia telah mati akibat virus AIDS selama 25 tahun terakhir dan lebih 70 persen korbannya berasal dari Benua ifrika, tempat epidemi AIDS berkembang pesat. Pernyataan ini justru menjadi bumerang baginya.

Meski asal-usul AIDS dicitrakan masih diselimuti misteri. Namun satu hal yang pasti dan tidak dapat dipungkiri, apapun dalih mereka setelah mencipta kepanikan dan kesengsaraan, bahwa "rekomendasi paksa" rancangan KlRoma nyata dilaksanakan secara brutal, biadab dan licik serta menyengsarakan masyarakat dunia.

12 November 2008

Fu** GlobaliZation

Globalisasi bagaikan aliran sungai yang deras dan arusnya tidak dapat kita cegah dan dibendung, globalisasi merupakan konsekuensi dari majunya peradaban umat manusia. Tapi apakah Republik ini siap menghadapi arus globalisasi?? Apakah kita bisa mengarungi tatanan dan sistem dunia yang telah berubah?? Aturan main dalam tatanan dunia yang melingkupi ekonomi, politik, keamanan, budaya dan bahkan lingkungan pun telah dijadikan sebuah perangkap yang akan menenggelamkan republik ini dalam jeratan neoliberalisme dan “kolonialisme milenium”.

Terlalu naif dan kelewatan pintar bila Republik ini telah siap masuk dalam perdagangan bebas dari WTO?? Kesiapan Republik hanya untuk dijadikan sebagai tempat bahan baku dan pangsa pasar produk-produk luar negeri. Tanpa sadar Republik telah di plot seperti itu dengan regulasi-regulasi dari WTO.

Republik telah di jajah……

short story about Sayid Qutb

“Sesungguhnya telunjuk saya yang
bersaksi dengan mengucap dua kalimat syahadat (Tiada tuhan yang berhak
disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-nya) minimal lima kali
dalam sehari (waktu shalat fardhu) tidak mungkin dia menandatangani
atau menulis satu katapun yang menyebabkan saya beredekat-dekat dengan
penguasa thaghut (zalim). Jika saya dihukum disebabkan karena al-Haq,
maka saya ridha berhukum dengan al-Haq. Namun jika saya dihukum dengan
al-Bathil (kebatilan) maka saya lebih besar dari meminta kasih sayang
kepada kebatilan itu.“

Demikianlah ucapan Sayid Qutb
sambil menuju ke tiang gantungnya. Sebenarnya, ada tawaran dari Jamal
Abdul Naser bahwa Sayid Qutb dapat selamat dari tiang gantung (hukuman
mati) asal mau menandatangani surat minta maaf yang telah disiapkan
penguasa. Namun tawaran itu ditolak oleh Sayid Qutb dengan tegas
sembari mengucapkan kalimat tersebut (di atas) dg tegas.

Itulah
yang dihadapi Sayyid Qutb, penulis tafsir Fi Zhilalil Qur’an yang
merelakan hidupnya diakhiri di tiang gantung rezim Jamal Abdul Naser
demi mempertahankan isi dan kemuliaan Al-Qur’an.

Subhanallah ya…
Betapa kuat keimanannya & kecintaannya kpd Allah swt, tercermin dari kalimatnya…

Dalam salah satu untaian syair, Sayyid Qutb bersenandung :

Saudaraku….. engkau bebas merdeka di balik jeruji besi…
Saudaraku….. engkau bebas merdeka dengan belenggu ini…
Jika engkau benar-benar berlindung pada Allah….maka tipu daya budak-budah itu tidak akan mencelakakanmu..
Saudarakau…. Jika kita mati, bebarati kita akan bertemu dengan para kekasih kita (Rasul, Sahabat dan orang-orang saleh)
Taman syurgawi Tuhanku sudah disiapkan untuk kita…..

Dalam situasi dan kondisi seperti itulah Fi Zhilalil Qiur’an ditulis
dan disebarkan. Berkat taufiq dari Allah, sejak Fi Zhilal diterbitkan
sampai hari ini, ia tetap menjadi rujukan berjuta-juta umat Islam dan
bahkan oleh para ulama sendiri di seluruh penjuru dunia.